Sabtu, 23 September 2017 kemarin
saya dan teman-teman blogger pekanbaru diundang oleh hotel tjokro untuk acara
blogger gathering. Acara dimulai dengan sarapan pagi bersama, dilanjutkan jalan-jalan
di dalam hotel dan yang paling menarik adalah permainan mencari beberapa
voucher yang sudah disembunyikan oleh pihak hotel. Tidak tanggung-tanggung
vouchernya ada voucher menginap dan juga voucher makan senilai Rp 100.000,-.
Beuuh sensor mamak-mamak langsung bunyi kalau dengar yang gratisan.
Bersama bapak Renaldi selaku Director of Sales dan
mba vanda Nofrika sebagai sekretaris GM dan Public Relation kami diajak berkenalan lebih dalam lagi tentang hotel tjokro ini.
Hotel tjokro adalah hotel yang
berada dibawah manajemen SAS Hospitality yang menaungi 33 hotel di seluruh
Indonesia. Tjokro sendiri diambil dari nama sang pemilik Tjokro Hidayat
Susanto. Saat ini hotel tjokro sudah memiliki 7 hotel dengan bintang 3 dan 4 di
beberapa kota di Indonesia, yaitu Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Klaten, Balik
papan dan termasuk salah satunya di Pekanbaru.
Hotel bernuansa modern dengan
sedikit sentuhan jawa ini mempunyai keunikan tersendiri. Salah satunya adalah
menu wajib yang selalu ada di buffet sarapan di seluruh hotel tjokro di Indonesia,
yaitu jamu dan gudeg. Mengapa harus jamu dan gudeg? Karena kedua kuliner ini
adalah ciri khas kuliner daerah jogja sebagai cikal awal berdirinya hotel tjokro pertama sekali.
Konsep dari hotel tjokro
pekanbaru tak lain dan tak bukan adalah Indonesia warm hospitality. Itu terlihat
dari awal masuk sudah langsung disambut dengan ornamen-ornamen khas Indonesia
yang begitu membumi. Interior dengan
dominan coklat juga memberikan nilai kesejukan tersendiri.
Awalnya memang hotel
tjokro terkenal dengan kekentalan khas jawa nya, tapi tentu karena terus
berkembang ke pelbagai daerah yang tidak hanya jawa, maka hotel tjokro mulai
memasukkan beberapa kearifan lokal di dalamnya. Seperti contohnya di hotel
tjokro pekanbaru ini terlihat ada beberapa unsur melayu yang tak kalah menariknya. Karena memang yang
tidak boleh dilupakan adalah dimana kaki berpijak disitu langit dijunjung.
Tidak hanya orang dewasa,
anak-anak juga diberikan kenyamanan tersendiri dengan adanya kids corner
yang letaknya tidak jauh dari loby utama yang disebut Batik lounge. Mengingat
salah satu kebutuhan keluarga milenial saat ini adalah piknik, maka keberadaan
tempat bermain ini sangat membantu para keluarga muda yang sedang berlibur bersama
si kecil. Saya sendiri sering mengalami kerepotan ketika mengajak anak-anak
menginap di hotel dan sedang mengurus administrasi di meja depan resepsionis. Anak-anak
suka berkeliaran kesana-kemari sementara saya tidak bisa benar-benar fokus mengawasi mereka. Keberadaan
kids corner ini adalah solusi yang sangat tepat. Semoga akan banyak
hotel-hotel lain yang meniru konsep ini.
Meski hotel tjokro tidak memiliki
kolam renang, tapi pihak manajemen sudah bekerja sama dengan salah satu kolam
renang yang berlokasi tidak begitu jauh dari hotel, sehingga para tamu bisa
tetap berenang di sela-sela waktu menginap di hotel tjokro. Tidak usah khawatir tentu lah kolam renang yang dipilih sudah memenuhi kriteria standar kolam renang hotel pada umumnya. Tidak hanya itu pihak hotel juga menyediakan transportasi
khusus untuk mempermudahkan mengantar dan menjemput tamu yang ingin berenang ke
sana.
Konsep lainnya yang tidak kalah
menarik adalah sarana MICE (Meeting –
Incentives-Conferencing -Exhibition) yang ditawarkannya oleh hotel tjokro ini. Saat ini hotel tjokro memiliki
7 meeting room dengan berbagai pilihan kapasitas. Yang cukup unik adalah
nama-nama dari tiap meeting room ini diambil dari nama daerah yang ada di
provinsi Riau, seperti bengkalis, indra pura, rokan 1, rokan 2, Kampar,
pelalawan dan juga Indragiri.
Selain itu, hotel tjokro juga memiliki satu ballroom dengan kapasitas teater kurang lebih 400 orang. Sesuai dengan konsep MICE,
meeting room dan ballroom yang ada di hotel tjokro ini bisa dipakai dengan
pelbagai macam acara. Dari acara besar seperti pameran sampai pertemuan
organisasi dengan skala kecil sekalipun. Beberapa meeting room ada yang hanya
berkapasitas minimal 25 orang. Cocok untuk mereka yang sedang mencari tempat
pertemuan intens dengan beberapa orang saja.
Untuk kamar, ada 3 tipe kamar
yang ditawarkan oleh hotel tjokro, yaitu superior, deluxe dan executive. Harga
kamar berkisar antara Rp 400.000,- sampai dengan Rp 700.000,-. Cukup
terjangkau ya?. Total kamar yang disediakan oleh hotel tjokro ada 90 kamar
dengan pilihan king atau pun twin bedroom. Sayangnya mereka tidak punya kamar
dengan connecting room.
Untuk keluarga yang tidak lagi kecil seperti saya (baik
secara fisik maupun umur), menginap di hotel dengan satu kamar hanya akan
berakibat tidur ala ikan pepes. Tapi disaat bersamaan kok ya belum rela melepas
anak-anak berada di kamar lain tanpa terhubung. Bukan apa-apa curiga aja nanti
mereka tengah malam pesta pora tanpa pengawasan orangtua di kamarnya. *mamak
halu tingkat tinggi ;-p
Istilah dimana memulai disitu
diakhiri sangat cocok disematkan saat kegiatan blogger gathering beberapa hari
yang lalu. Bagaimana tidak kegiatan saat itu dimulai dari restoran dan kemudian
berakhir kembali ke restoran (maklum blogger juga manusia, bisa lapar juga
terutama setelah lelah bertarung mencari kertas jimat berisi voucher;-p).
Restoran yang diberi nama tjokro
restaurant berada tidak jauh dari lobi utama. Sesuai dengan konsepnya indonesia
warm hospitality maka makanan yang disajikan tentu lah bertema masakan
Indonesia. siapa sih yang bisa menolak citarasa makanan Indonesia yang kaya
rasa? Apalagi dibuat dengan pilihan bahan terbaik yang disajikan langsung oleh
chef-chef andalan hotel tjokro. Seperti yang saya sebut diawal, ada 2 menu yang
selalu ada dan menjadi ciri khas hotel tjokro diseluruh Indonesia, yaitu gudeg
dan jamu. Rasanya yang khas membuat yang mencicipi seakan-akan terbang langsung
menuju kota Jogja. Everybody loves jogja. Bahkan Rangga dan Cinta setelah
sekian purnama terpisah dan bertemu lagi di jogja ;-p
Maka jika ada pertanyaan yang muncul
kenapa harus memilih hotel tjokro daripada hotel-hotel lain ketika berkunjung
ke pekanbaru? Jawabannya mudah saja, kenapa tidak?. Selain konsep yang
ditawarkan hotel tjokro cukup unik, hal lain yang tak kalah pentingnya adalah
lokasi hotel yang sangat dekat dengan bandara sultan syarif qasyim 2. Hanya
sekitar 15 menit saja. Wow bangetkan? Tidak hanya itu, lokasinya yang juga
terletak di tengah kota memudahkan untuk para tamu menuju ke pelbagai lokasi
manapun. Tinggal sebut deh, mau makan ikan patin? dekeeet, pusat oleh-oleh? dekeeet,
satu-satunya yang jauh hanyalah hatimu dan hatinya yang terpisah jarak dan
waktu ;p
Jadi jangan ragu lagi ya, jika
berkunjung ke Pekanbaru, hotel tjokro adalah pilihan tepat untuk menginap. Silahkan
klik www.grandtjokro.com untuk harga terbaiknya. Selamat liburan..
Referensi tulisan :
1. www.grandtjokro.com
2. www.id.wikipedia.org/wiki/MICE
Mbak, mau dong jamu nya :D
ReplyDeleteMau juga jamunya.. :D
ReplyDeleteAkkkkkhh... aku telat. ga ikutan sarapan
ReplyDeleteMbak, jamunnya enak ndak? Pengen nanya mereka mesennya dimana, hehehhee
ReplyDeleteAjibbbb emang niaaatttt pepotoan yang banyak ini ga kesampaian sama vina, next nih potopotonya :D
ReplyDeletesukses ya kak :)
betewe banyak bilang jamunya enak, kalau buat orang yangndak suka jamu masih bsia di terima ndak rasanya?
Sumpah baru mau komen kaya vina, setuju ya vin. Ngeri foto-foto kak Ferna. All out bingits dan banyak. Kayanya Ica aja nih yang dikit banget ambil foto hahaha. Gudegnya endesss.
ReplyDeleteSama ya, di Grand tjokro Balikpapan juga ada gudeg. Hadirnya pas di Angkringan Sabtu mulai sore.
ReplyDelete