Kategori kedua yang akan saya
luncurkan kali ini adalah tentang jalan-jalan atau orang aceh sebutnya wet-wet
atau sebagian lagi bilangnya cari angin. Dan seperti biasa, mohon doakan agar kategori-kategori ini bisa istiqamah tayang secara regular di blog saya ya. Meski saya tidak berani menjamin frekuensi
kemunculan untuk kategori yang satu ini akan ada seberapa sering di blog, semuanya
berbanding lurus dengan ajakan ayah olis. Berdoa saja ya semoga ayah olis
semakin peka dengan kode-kodean yang nanti akan dimoduskan untuk menjaga
traffic blog (sadaaap, kayak bener aja;p).
Dan kali ini saya mau tulis
tentang jalan-jalan kami beberapa waktu lalu ke salah satu kabupaten di Riau,
Siak sri Indrapura.
Awalnya saya tidak tahu kalau
Siak ini ternyata jauh banget dari kota pekanbaru. Eh ga pakai banget deng, cuma
jauh aja. Karena tidak jauh dari kota Pekanbaru ada jembatan siak namanya, jadi yaa
saya pikir kota siak di sekitar situ.
Ternyata membutuhkan lebih dari 2
jam menuju kabupaten Siak Sri Indrapura ini. Tentu 2 jam lintas Sumatera tidak
bisa disamakan dengan 2 jam lintas kota pulau jawa. Disana jalanan antar kota
masuk melalui jalan berbayar alias toll, sedangkan lintas Sumatera kontur jalanannya
masih sangat terasa seperti berada di kaki penggunungan (atau beneran emang dibawah kaki penggunungan ya?). Belum lagi minim sarana dan
prasarana disepanjang perjalanannya. Bahkan beberapa kali saya melihat tiang-tiang listrik yang botak
tanpa kabel di pinggir jalan yang menimbulkan tanda tanya besar di kepala saya trus
pasokan listriknya dari mana ya?
Tapi bagaimanapun kota Siak sangat worth it dikunjungi jika sedang
jalan-jalan ke Riau. Meski kota kecil tapi sangat bersih dan kental budaya melayu.
Unsur islaminya juga terlihat sangat menonjol disini. berikut daftar yang wajib
dikunjungi kalau sedang berlibur ke kota Siak
1. Istana
Asserayah Hasyimiah
Istana yang
berartikan istana matahari timur atau dewasa ini lebih dikenal dengan istana
Siak adalah istana tempat dulu kediaman sultan Syarif Hasyim. Istana ini mulai
dibangun pada tahun 1889 pada masa pemerintah Sultan Syarif Hasyim. Harga tiket masuknya cukup murah, hanya Rp 3000 untuk dewasa, dan seibu matus
untuk anak-anak.
Pertama masuk
sejujurnya saya sedikit merasa creepy, karena langsung disambut dengan patung-patung
pengawal dan raja. Pada lantai pertama terdiri
dari ruang makan, ruang rapat, ruang arsip, dan juga ada tempat penyimpanan
Meriam di bagian depan sebelah kanan. Di lantai ini saya juga melihat pemutar musik bernama komet yang konon katanya di dunia hany ada 2, di Jerman dan di Siak ini. woow yah.
![]() |
Bagian depan saat pertama masuk kerajaan |
![]() |
pemutar music komet |
![]() |
ruang makan istana |
Sedangkan di lantai kedua terdiri dari
beberapa kamar tidur yang lengkap dengan interior foto-foto jaman dulu. Bahkan
disana juga disimpan baju kebesaran sultan dan permaisuri. Istana ini memiliki dua lantai yang dihubungkan oleh tangga kuning melingkar yang cukup memberikan nilai
artistik tersendiri.
![]() |
tangga untuk naik ke lantai 2 |
Ada satu hal
yang menarik perhatian saya ketika melihat ke langit-langit di lantai satu,
beberapa sudut terlihat ada seperti patung anjing yang menggigit merpati atau
pun kelinci. Awalnya saya pikir itu adalah simbol kerajaan, lalu kemudian saya
bertanya kepada petugas berbaju melayu disana dan ternyata katanya itu semacam
sindiran untuk penjajah yang terus ‘menggigit’ rakyat. Aaah I see.
![]() |
patung yang berada di langit-langit sindiran untuk Belanda |
2. Taman
tengku Mahratu
Taman ini
terletak tepat di depan istana siak. Meski banyak penjual yang berjualan di
sekitar taman, tapi taman ini sangat bersih sekali. Jika pergi saat penghujung
minggu, sebaiknya pergi setelah magrib karena mulai jam 8 ada air mancur menari. Tidak jauh dari situ juga ada
panggung yang bernuansa melayu yang dibuka bebas untuk siapa saja yang ingin
menyumbangkan lagu, membaca puisi atau apa saja. Berhubung anak-anak sudah lelah,
kita sih tidak berlama-lama disana, tapi sepertinya taman ini akan terus ramai
sampai menjelang tengah malam.
3. Rumah
makan Wan Syafariah
Masih diseputaran
istana & taman, tak jauh dari situ ada sebuah rumah makan melayu namanya
Wan syafariah. Andalan utama rumah makan ini adalah udang galah goreng yang
gurih dan enak banget. Harga udang per potongnya adalah Rp 50.000. Makanan
disajikan seperti khas rumah makan melayu umumnya, yaitu dihidangkan semua jenis makanan diatas meja dan dihitung per piring yang diamakan (kecuali udang galah dihitung per potong). Selain si udang galah tadi
makanan lainnya sih bisa dikatakan cukup murah. Yaah udang galah juga sepadan kok harga dan rasanya. Tidak nyesal lah kalau ke Siak makan disini, dijamin super kenyang.
4. Hotel
Grand Mempura
Kebanyakan orang
sebenarnya jika dari Pekanbaru lebih suka pulang-pergi dalam satu hari ke kota Siak ini.
Pergi sangat pagi, lalu sore atau malam kembali lagi ke pekanbaru. Tapi jika
tidak terburu-buru dan ingin menikmati kota Siak lebih dalam lagi, tidak ada
salahnya juga untuk menginap semalam dulu disini. Saat itu hotel yang kita
pilih adalah hotel Grand Mempura. Lokasi hotel tidak terlalu dekat dengan kota,
tapi hotel ini cukup lebih baru dan semi minimalis dibanding hotel disekitaran
kota. Harganya juga cukup terjangkau, hanya RP 385.000 untuk kamar standar
superoir. Dan seperti biasa karena para kaka sudah mulai gadis kita pesan kamar yang punya akses connecting room.
Untuk fasilitas yaa standar hotel bintang 3 lah. Sarapannya juga cuma
ada 2 menu nasi goreng & mi goreng. saya juga sebanarnya tidak berharap
muluk-muluk sih, yang penting bisa istirahat, nyaman, bersih, itu juga sudah lebih
dari cukup kok.
ini saya masukkan beberapa foto dari bagian hotel grand mempura ini ya, biar bisa ada gambaran hotelnya seperti apa. Lumayan sih kalau kata saya.
![]() |
Lobi utama hotel Grand mempura |
![]() |
Lounge |
![]() |
Ruang Makan |
5. Agrowisata
Mangrove Mengkapan
Trust me, ini tuh jauh banget dari kota
dan sejujurnya tempatnya yaa begitu aja. Tidak telalu direkomendasikan sih kesini,
lebih baik jelajahi di kota siaknya aja. Tapi kalau memang niatnya ingin
berpetualang dan merasakan suasana yang berbeda sih silahkan saja. ada 2
alternatif ke sana, kondisi jalannya jelek tapi jalurnya lebih singkat atau kondisi jalan bagus tapi
jalurnya lebih jauh. Dan untungnya saat kita kesini kita udah dulu ke kerajaan
siaknya, karena kalau tidak, bisa-bisa udah tidak berminat lagi masuk ke
kerajaannya, keburu lelah. Katanya sih ada hutan mangrove yang lebih bagus dari
ini, tapi saya lupa namanya apa, tapi karena waktu sudah menjelang sore, kita
memutuskan untuk langsung pulang ke pekanbaru saja.
6. Masjid
Sultan Syarif Hasyim
Masjid yang
terletak tidak jauh dari jembatan dan sungai siak ini terlihat berdiri sangat megah
dan kokoh yang langsung menarik perhatian siapapun yang melintasnya, termasuk
kita. Itulah kenapa secara sengaja kita menyempatkan diri untuk mampir
shalat magrib dulu disini. menurut informasi yang saya dapat, kota Siak memang sangat terkenal
dengan ketaatan beragamanya. Dan bahkan setelah ditelusuri lagi ternyata secara
harfiah arti dari Siak Sri Indrapura adalah pusat kota raja yang taat beragama.
Jadi wajar lah kalau masjid ini juga bagian dari ikonik kota siak ini sendiri.
Masjid ini memiliki 5 kubah besar berwarna biru dan kuning, ciri khas warna
kota Riau. Dan sebenarnya jika dilihat-lihat lagi model kubah ini cukup
familiar bentuknya karena ternyata memang diikuti oleh masjid-masjid lainnya
diseluruh Riau, termasuk di Pekanbaru saya beberapa kali melihat kubah seperti
ini.
Sumber Tulisan
waah... pengeeeen banget bisa jalan2 ke daerah melayu. pengen liat langsung dan merasakan langsung. semoga suatu saat nanti bisa kesampean
ReplyDeleteWow seru banget ternyata jalan2 di sana ya. Jadi pingin :)
ReplyDeletesaya juga kemarin kaget mbk,, kesana niatnya makan udang galah yang katanya enak,, ehh ternyata harganya,, padahal saya udah Pede ajah minta bungkus 5 ,, hahaha,,, tekor dompet,,
ReplyDeleteMelihat foto-foto ini, jadi bernostalgia, terakhir saya kesini 3 tahun yang lalu kalau gak salah.
ReplyDeleteTerimakasih sudah menuliskan tentang Siak ya, kak! Soalnya masih jarang nih yang sharing-sharing tentang destinasi wisata di Siak :)
ReplyDeleteCheers,
Dee - heydeerahma.com